Perempuan,
Juga bisa jadi Pemimpin
(Oleh : Yayu S Umaroh Handayasari )
Bendahara
Umum Ikatan Mahasiswa Kuningan (IMK) Wil. Cirebon
Berbicara dulu, perempuan apalagi
yang sudah berumah tangga hanya identik dan bergelut dengan 3UR (Dapur, sumur, kasur)
katanya, pendidikan setinggi apapun seolah-olah tidak berpengaruh terhadap
“jobdes”nya perempuan di mata masyarakat yang nantinya seperti apa yang di
katakan hanya akan kembali ke dapur, sumur dan kasur. Argumen yang demikian
pada akhirnya menyurutkan semangat perempuan dalam berbagai hal. Misalnya untuk
apa pendidikan yang tinggi?? Untuk apa berkarya?? Mungkinkah mereka memiliki
karir yang luar biasa?? Karena pada akhirnya itu tidak berpengaruh pada masa
depan mereka. Akibat ‘imej’ yang seperti itu tidak di pungkiri bahkan sampai
saat inipun masih marak terjadi pernikahan dini, perempuan yang lulus SMP atau
SMA langsung menikah, seolah – olah kaum laki-laki lah yang mendominasi segala
aktifitas.
Perempuan sejatinya jauh lebih
berpengaruh, ibarat sebuah delman perempuan dan laki-laki keduanya berjalan
beriringan perempuan adalah kusirnya dan laki-laki adalah kudanya. Bukankah
delman bisa saja berjalan meski tanpa kusir asalkan ada kuda. Ya.. memang
benar, tapi apakah jalannya delman tanpa kusir akan terarah?? Tentu tidak.
Dalam analogi itupun jelas bahwa perempuan memang berperan amat luar biasa.
R.A Karini, sosok yang tidak asing
di telinga kita. Pejuang kaum perempuan yang di diskriminasi pada zamannya dan
tetap menjadi pahlawan bagi kaum perempuan sampai saat ini. Melalui
pemikirannya yang kritis dan tulisan tulisannya perempuan kelahiran 21 April
1879 telah memperjuangkan perempuan dari keterpurukan, diskriminasi dan
kebodohan yang terus membudaya pada masanya. Sekarang masih adakah sosok
Kartini yang bukan untuk memperjuangkan perempuan dari diskriminasi tapi
menunjukan luarbiasanya perempuan, yang mampu menunjukan dengan kreatifitasnya,
kemampuannya, dan semangatnya bahwa saat ini tidak tidak ada pemarginalan lagi
antara laki-laki dan perempuan. Berhenti bertanya siapa?? Siapa?? Dan siapa??
Kita sendiri perempuan indonesia yang akan mempertahankan kesetaraan gender
antara laki-laki dan perempuan. Yang akan menunjukan bahwa perempuan bisa,
bahkan jauh lebih siap dari apa yang di bayang kan sekalipun untuk berkarya,
ber kreatifitas bahkan untuk menjadi pemimpin tanpa menyalahi koridor perempuan
dan bersaing serta terus berjuang untuk menjadi Kartini masa kini.
0 komentar:
Posting Komentar